Boros adalah monster paling mematikan dan menggurita dalam sendi-sendi keuangan, ibarat tikus kelaparan, apa saja di makan, bahkan kayu dan kabel habis telan.
Dimana tempatnya boros?
Di dalam hati dan pikiran manusia, bukan didalam keuangan. Jadi jelas, bahwa nilai uang tidak pernah buruk sebenarnya, justru yang buruk itu pribadi kita sendiri.
Ingin menjadi kaya? Gampang kok, tidak perlu pakai banyak trik, yang terpenting pondasinya dahulu (Tidak boros). Ibarat membangun rumah, trik menjadi kaya, rahasia sukses kaya dan berbagai jurus ampuh kaya raya, semua hanya karakter bangunan semata, sekedar kreatifitas seseorang.
Dalam arsitektur rumah ibaratnya seperti genteng dan jendela, lekuk-lekuk bangunan, penataan dekorasi ruang keluarga dan taman, semua trik itu ada yang cocok ada yang tidak, semua bergantung pada nasib dan jodoh. Tapi ada yang lebih utama dari inti sebuah rumah yang dilupakan banyak orang, pondasi itu bernama akhlak, hati dan pribadi kita sendiri.
Permasalah uang memang rumit, penuh jebakan dan rahasia. Jika seorang penyair mengatakan cinta memiliki sejuta makna, bagi saya justru yang memiliki jutaan makna adalah uang, saking misteriusnya, uang tidak pernah terpikirkan oleh mereka para sastrawan dan ilmuan.
Pengalaman pahit juga tak kalah pentingnya dalam mendidik seseorang memahami uang. Jangan belajar ke saya, belajarlah kepada diri sendiri, secara alami uang akan mengajari kita betapa sikap boros, poya-poya, belanja memenuhi kebutuhan nafsunya yang besar, atau pengalaman pahit saat kita sedih melihat anak sakit, saat kita nelangsa istri hamil ingin berobat tidak punya biaya, saat ditengah hujan deras mondar-mandir cari pinjaman tidak membuahkan hasil, disaat kita tak punya daya membeli baju seragam sekolah anak. Pengalaman-pengalaman pahit itulah, seiring waktu yang mengajari kita bahwa hidup haruslah sederhana, berhemat dan tidak neko-neko belanja. Uang-lah yang sebenarnya mengajari kita, berapapun jumlahnya harus ditabungkan sebagai solusi kepahitan hidup di masa depan.
Kejamnya dunia persilatan masih kalah jauh dibandingkan dunia keuangan. Tidak sedikit dari orang baik, solih, rajin bekerja, ketika mempunyai segunung harta menjadikan mereka pribadi sombong, malas, tamak, suka korupsi, begal sana-sini. Apakah mereka kaya? Ya, secara lahir, tapi batin mereka sakit dan jauh lebih miskin dibandingkan mereka yang tidak berpunya.
Rahasia uang sebenarnya bukan terletak pada uang itu sendiri, melainkan di dalam hati dan pikiran, uang hanya alat, sekedar objek, terpenting adalah tata dahulu hati, perbaiki dahulu pribadi. Sayangnya, hanya kepahitan yang membuat seseorang bersedih dan terluka, tapi sedikit dari mereka yang benar-benar mau belajar memahami rahasia uang itu sendiri.
Rahasia uang bukan sekedar pelajaran matematika dan manegemen kalkulasi yang diajarkan sekolah, tapi berada di dalam hati, walaupun memiliki jutaan trik bisnis, jenius dalam mengupdate, mengunduh, mentransfer segala macam tetek bengek keuangan, pada dasarnya tetap saja uang tak berguna bila berada di kantong mereka yang hatinya penuh ketamakan, boros, gengsi, hanya ingin di puji, pamer, tidak mau jujur, sombong, suka berbohong.
Jika anda tidak memahami konsep saya, percuma memahami semua rahasia uang, rahasia terbesar uang yang sebenarnya bukan di uang itu sendiri tapi di dalam hati kita masing-masing, jangan pernah mensalahkan uang, salahkan pribadi kita yang begitu buruk, tidak pernah mau belajar dari uang, yang ada hanya gagal faham. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar