gambar dari afar.com |
Namanya Cheese Tea adalah minuman 'kolaboratif' campuran teh asli dengan krim keju yang menghasilkan rasa khas dan dicintai oleh banyak orang.
Teh yang dicampur dengan krim keju? Benarkah rasanya enak?
Soal selera tentu saja relatif, tergantung pada selera masing-masing orang. Tetapi faktanya minuman ini telah booming di beberapa negara Asia seperti Taiwan, Jepang, Singapura, Malaysia dan bahkan Indonesia. Bisa dibilang minuman ini sesuai dengan selera masyarakat luas.
Mengapa Peluang Bisnis untuk Teh Keju Begitu Menggoda?
Melihat waralaba minuman yang booming dari waktu ke waktu, kita dapat melihat sendiri bagaimana waralaba minuman ini dapat bertahan walaupun ada juga yang terpaksa bangkrut karena persaingan yang semakin ketat. Namun faktanya adalah masih banyak outlet minuman kontemporer yang berhasil dan terus beroperasi meskipun tren minuman telah memudar.
Bisnis seyogyanya harus dapat bertahan, asalkan Anda benar-benar memahami pangsa pasar minuman saat ini dan memilih lokasi yang tepat, dijamin omset bisnis akan selalu stabil dari waktu ke waktu.
Mengapa sekarang outlet minuman seperti teh keju bisa bertahan?
Yang pertama adalah pemilihan lokasi. Biasanya orang yang membeli minuman teh keju, seperti di Kafee Cheese Tea atau minuman kontemporer lainnya berasal dari kelas menengah ke atas. Tak heran minuman seperti Cheese Tea, Bubble Tea, Thai Tea berada dalam kategori terjangkau, yaitu Rp 10-15 ribu.
Menyesuaikan harga ini, banyak dari minuman ini memilih lokasi bisnis di tempat-tempat seperti mal, kampus, kafe mini sampai pusat perbelanjaan besar. Karena orang-orang bisnis minuman Teh Keju tahu persis pelanggan potensial mereka tentu memiliki lebih dari cukup kondisi ekonomi untuk membeli minuman saat ini.
Ada banyak faktor yang menentukan jumlah pendapatan harian dalam bisnis ini, seperti pilihan lokasi, rasa minuman hingga variasi menu masing-masing vendor, popularitas merek, persaingan bisnis dan juga manajemen bisnis yang dikelola.
Rata-rata kemitraan dengan penyedia minuman, Cheese Tea menggambarkan pendapatan kotor mulai dari Rp5 hingga Rp10 juta sebulan. Tetapi tentu saja pendapatan riil dari bisnis minuman ini dapat berbeda dari apa yang dijelaskan dalam analisis bisnis oleh penyedia kemitraan. Kemungkinannya bisa lebih kecil, tetapi bukan tidak mungkin menjadi lebih besar dari yang diharapkan.
ok
BalasHapus