Selasa, 30 April 2019

Peran Perempuan Dapat Mempercepat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia


Perempuan telah dianggap memiliki kemampuan dan peran yang lebih kecil daripada laki-laki di banyak sektor seperti bisnis, teknik, pendidikan dan urusan sosial, masalah ini masih menonjol di tengah-tengah pergeseran jaman yang menuju digitalisasi di hampir setiap bidang kehidupan. Kesetaraan gender terus didorong agar percepatan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa lebih besar dan kualitasnya menjadi lebih baik.

Karena menurut hasil penelitian Mc Kinsey Global Institute, Indonesia dapat meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) menjadi US $ 135 miliar pada 2025 atau 9% dari pertumbuhan ekonomi di atas kondisi normal. Hal ini dapat diwujudkan jika Indonesia mampu meningkatkan hak-hak perempuan atau kesetaraan gender dan mengurangi kesenjangan gender terutama di sektor pendidikan.

Phillia Wibowo Mitra Mc Kinsey Indonesia menjelaskan ini dalam sebuah seminar yang diadakan oleh Katadata.co.id bekerja sama dengan Kedutaan Besar Australia bertema "Mempercepat Ekonomi Indonesia Melalui Kesetaraan Gender" di Jakarta.

Philia menjelaskan bahwa Indonesia dapat meningkatkan PDB tahunan sebesar $ 135 miliar pada tahun 2025, atau 9 persen di atas kondisi normal. Indonesia telah membuktikan dapat mencapai kemajuan pesat dalam mengatasi penyebab ketidaksetaraan gender - tiga di antaranya berhasil menggandakan pendaftaran siswa perempuan di sekolah menengah dalam waktu kurang dari satu dekade, kemajuan pesat dalam mengurangi angka kematian ibu, dan meningkatkan kuota sebesar 30 persen untuk kandidat perempuan di setiap tingkat pemerintahan.

Mengutip dari makalah yang disampaikan oleh Philia, jika Indonesia meningkatkan upayanya untuk mencapai kesetaraan gender, dampak ekonomi yang signifikan dapat dicapai.

The McKinsey Global Institute Research lebih lanjut menjelaskan, mereka telah menghitung Skor Paritas Gender (GPS) untuk semua negara di Asia Pasifik dengan menggunakan 15 indikator kesetaraan gender di dunia kerja dan tiga jenis kesetaraan gender di masyarakat termasuk dalam layanan ekonomi penting dan dukungan; perlindungan hukum dan suara politik; dan keamanan fisik dan otonomi

Indonesia memiliki kinerja yang baik untuk pendidikan di bidang pendidikan perempuan di semua tingkatan, tetapi jika masuk ke dunia kerja, ia akan menunjukkan ketidaksetaraan jendernya. Ini bisa dilihat dari skor GPS yang mencapai 0,52 di bawah skor terbaik di Asia Pasifik yang memiliki skor 0,73.

Di bidang jasa ekonomi dan faktor-faktor pendukung, Indonesia memiliki GPS 0,88 di atas rata-rata regional Asia Pasifik hanya 0,85.

Sementara di bidang jasa hukum, Indonesia memiliki skor jauh 0,37 dibandingkan dengan skor terbaik di wilayah ini yang mencapai 0,66.

Bidang keamanan fisik dan otonomi, Indonesia berjalan baik dengan skor 0, 82 di atas rata-rata daerah.

Dari skor yang ditunjukkan dari hasil penelitian MGI, terlihat bahwa Indonesia masih memiliki ruang untuk terus meningkatkan diri, terus mendorong peran perempuan di semua bidang agar dapat memberikan manfaat terbaik bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Optimis, 2025 ekonomi Indonesia akan lebih maju dari hari ini.

1 komentar: