Jumat, 19 April 2019

Pengertian Prinsip Bisnis Dimata Para Ahli, Kejujuran dan Keadilan


Memahami Etika Bisnis Dimata Para Ahli

Beberapa ahli telah menjelaskan arti etika bisnis, termasuk:

1. Yosephus
Menurut Yosephus, gagasan etika bisnis adalah bidang penerapan prinsip-prinsip moral umum di bidang tindakan manusia terutama di bidang ekonomi. Jadi, tujuannya pada dasarnya adalah perilaku moral para pelaku bisnis yang terlibat dalam segala bentuk kegiatan ekonomi.

2. Hill dan Jones
Menurut Hill dan Jones, gagasan etika bisnis adalah pengajaran untuk membedakan yang salah dan yang benar. Ini dapat memberikan pembekalan kepada setiap pemimpin perusahaan ketika mereka mempertimbangkan dalam membuat keputusan strategis terkait dengan masalah moral yang kompleks.

3. Velasques
Menurut Velasques, etika bisnis adalah sebuah studi khusus tentang moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral yang diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis.

4. Steade Et Al
Etika dalam bisnis adalah standar seseorang mempunyai etika yang selalu berkaitan dengan tujuan dan cara membuat keputusan dalam bisnis.

5. Dr. Budi Untung
Menurut Dr. H. Budi Untung, Definisi Etika Bisnis adalah pengetahuan tentang prosedur ideal untuk mengelola dan membangun bisnis yang memperhatikan norma-norma dan moralitas yang dapat diterapkan secara universal dan secara ekonomi atau sosial. Penerapan norma dan moralitas mendukung maksud dan tujuan kegiatan dalam bisnis. Dalam menerapkan etika bisnis, bisnis harus selalu mempertimbangkan unsur norma dan unsur moralitas yang berlaku di kehidupan masyarakat. Selain itu, etika bisnis juga dapat dimobilisasi dan dibesarkan dalam perusahaan itu sendiri karena bisnis memiliki relevansi yang kuat dengan etos kerja dan profesionalisme.


Prinsip Etika Bisnis
Secara umum, etika bisnis adalah cara referensi yang harus diambil oleh perusahaan untuk mencapai tujuan yang dimaksud. Oleh karena itu, etika bisnis memiliki prinsip umum yang digunakan sebagai referensi dalam melakukan kegiatan dan mencapai tujuan bisnis. Prinsip-prinsip etika bisnis adalah sebagai berikut:

1. Prinsip Otonomi 
Prinsip otonomi yang berkaitan dengan etika bisnis adalah bahwa suatu perusahaan bebas mempunyai wewenang sesuai dengan bidang yang sedang dilaksanakan dan implementasinya harus sesuai dengan visi dan misi yang dimiliki perusahaan tersebut. Contohnya adalah prinsip otonomi yang berkaitan dengan etika berbisnis: bahwa sebuah perusahaan tidak boleh bergantung pada pihak lain dalam membuat keputusan tetapi perusahaan tersebut haruslah memiliki kekuatan tertentu sesuai dengan visi misi yang mereka ambil dan tidak bertentangan dengan pihak lain.

Dalam prinsip otonomi, etika bisnis lebih diartikan sebagai kemauan dan rekayasa untuk bertindak secara penuh berdasarkan pengetahuan dan keahlian perusahaan dalam upaya mencapai pencapaian terbaik sesuai dengan misi, tujuan dan sasaran perusahaan sebagai lembaga. Selain itu, tujuan dan sasaran institusional tanpa merugikan pihak lain atau pihak eksternal.

Dalam hal etika bisnis, otonomi haruslah berkaitan dengan kebijakan eksekutif sebuah perusahaan dalam menjalankan misinya, visi perusahaan harus berorientasi pada kemakmuran, kesejahteraan pekerja atau masyarakat yang dihadapinya. Otonomi di sini harus bisa merujuk pada nilai-nilai profesionalisme dalam mengelola perusahaan, dalam menggunakan sumber daya ekonomi. Jika sebuah perusahaan memiliki misi, visi, dan wawasan yang baik sesuai dengan nilai-nilai universal, perusahaan akan bebas dalam arti fleksibilitas dan fleksibilitas yang melekat dalam komitmen tanggung jawab tinggi dalam menjalankan etika berbisnis.

Dua atau lebih perusahaan sama-sama berkomitmen untuk menjalankan etika bisnis, tetapi masing-masing perusahaan diizinkan untuk menggunakan pendekatan yang berbeda dalam melaksanakannya. Karena setiap perusahaan dimungkinkan untuk menggunakan pendekatan yang berbeda dalam melaksanakannya. Karena setiap perusahaan memiliki kondisi karakter internal dan pendekatan yang berbeda dalam mencapai tujuan, misi, dan strateginya walaupun dihadapkan pada kondisi dan karakter eksternal yang sama.

Namun, setiap perusahaan juga memiliki wewenang dan otonomi penuh untuk menjalankan etika bisnis. Oleh karena itu kesimpulan dapat diringkas bahwa otonomi dalam menjalankan fungsi bisnis dengan wawasan etika bisnis meliputi tindakan manajerial yang terdiri dari: (1) dalam membuat keputusan bisnis, (2) bertanggung jawab untuk: diri, pihak-pihak yang terlibat dan pihak-pihak - masyarakat dalam arti luas.

2. Prinsip Kejujuran dalam Etika Berbisnis
Prinsip kejujuran dalam etika berbisnis merupakan nilai yang paling urgent dalam mendukung setiap keberhasilan kinerja perusahaan. Kegiatan berbisnis tentunya akan berhasil jika dikelola dengan prinsip kejujuran. Baik untuk karyawan, konsumen, pemasok, dan pihak lain yang terkait dengan aktivitas bisnis ini. Prinsip yang paling penting dalam aplikasi bisnis haruslah berdasarkan kejujuran terutama dalam penggunaan kejujuran dengan diri sendiri. Namun, jika prinsip kejujuran dengan diri sendiri mampu dijalankan oleh setiap manajer atau manajer perusahaan, maka hal itu tentu akan menjamin pengelolaan bisnis dilakukan dengan prinsip kejujuran terhadap semua pihak yang terlibat.

3. Prinsip Keadilan dalam Etika Berbisnis
Prinsip-prinsip keadilan mengukur bisnis menggunakan etika berbisnis adalah keadilan yang dimaksudkan kepada semua pihak yang terkait untuk berkontribusi secara langsung atau tidak langsung dalam kesuksesan berbisnis. Pihak-pihak ini diklasifikasikan menjadi pemangku kepentingan. Oleh karena itu, semua pihak ini harus memiliki akses positif dan sesuai dengan peran yang diberikan masing-masing pihak pada bisnis. Semua pihak harus memiliki akses masuk akal ke bisnis. Tolok ukur yang digunakan untuk menentukan atau memberikan kelayakan ini sesuai dengan langkah-langkah umum yang telah diterima oleh bisnis dan masyarakat umum. Contoh prinsip keadilan dalam etika bisnis: dalam alokasi sumber daya ekonomi untuk semua pemilik faktor ekonomi. Ini dapat dilakukan dengan memberikan harga yang wajar bagi konsumen, menyetujui harga yang sesuai untuk pemasok bahan dan peralatan produksi, memperoleh manfaat yang wajar bagi pemilik perusahaan dan lainnya.


4. Prinsip Penghormatan untuk Diri Anda dalam Etika Bisnis
Prinsip penghormatan terhadap diri sendiri dalam etika bisnis adalah prinsip tindakan yang berdampak kembali pada bisnis itu sendiri. Dalam kegiatan bisnis tertentu untuk masyarakat adalah cermin dari bisnis yang bersangkutan. Tetapi jika bisnis memberikan kontribusi yang menyenangkan bagi masyarakat, tentu saja masyarakat akan memberikan respons yang sama. Sebaliknya, jika bisnis memberikan citra yang tidak menyenangkan, masyarakat tentu tidak menyukai bisnis yang bersangkutan. Tetapi jika para manajer perusahaan ingin memberikan penghormatan kepada perusahaan, maka lakukan penghormatan terhadap pihak-pihak yang terkait baik secara langsung maupun tidak langsung.

Semua aspek kegiatan perusahaan yang dilakukan oleh semua armada dalam perusahaan selalu berorientasi untuk menghormati semua pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Dengan demikian, tentunya pihak-pihak ini akan memberikan penghargaan yang sama kepada perusahaan. Sebagai contoh dari prinsip menghargai diri sendiri dalam etika bisnis: manajemen perusahaan dengan tim kerjanya memiliki filosofi kerja dan berorientasi pelanggan dan akan lebih fanatik tentang perusahaan. Demikian juga, jika manajemen berorientasi pada memberikan kepuasan kepada karyawan yang berprestasi karena sepadan dengan prestasi mereka, maka dapat dipastikan bahwa karyawan akan lebih aktif terhadap perusahaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar